Rabu, 17 Februari 2021

apa itu ODIN..? dan apa fungsinya...?

 

Pengertian odin

                Yaitu software komputer yg di gunakan untuk flashing ( keluarga samsung ), software yang dikembangkan dan di gunakan secara internal oleh Samsung, kegunaan Odin ialah untuk menginstall stock ROM dan custom recovery firmware image di perangkat Samsung secara manual. Selain itu, Odin juga dapat digunakan untuk unbric k handset Android.

Dalam bahasa sederhananya, Odin merupakan software untuk install sebuah firmware di handset Samsung Galaxy. Ia merupakan sebuah software komputer yang digunakan untuk menciptakan komunikasi antara Samsung Galaxy dan sebuah komputer Windows menggunakan kabel data USB. Tanpa menggunakan Odin, anda tidak dapat menginstall firmware/stock ROM resmi ke Samsung Galaxy secara manual.

Odin merupakan tool portabel, artinya tidak diperlukan instalasi untuk menggunakannya, namun sayangnya, Odin hanya mendukung komputer berbasis Windows. Odin bisa digunakan untuk Windows XP, Windows 7, Windows 8, Windows 8.1 dan Windows 10.

Sejauh ini Odin tidak mendukung sistem operasi selain Windows, namun jika menggunakan Wineskin[1] maka dapat menjalankan Odin executable di OS X.

 


 

Manfaat menggunakan Odin

Berikut adalah daftar manfaat yang Odin berikan kepada pengguna.

  • Flash stock ROM / Firmware ketika brick dan stuck terjadi pada Samsung.

Stock ROM adalah  perangkat lunak atau operating system yang berisi program dan data yang tersimpan di dalam Read Only Memory (ROM) bawaan sebuah perangkat atau hp Android.

 

  • Flash custom ROM.

Custom ROM  adalah sebuah sistem operasi oprekan yang tidak terikat lagi ke vendor tertentu, melainkan sudah berdiri sendiri lengkap dengan kernel, service, driver, aplikasi dan sistem file pendukung lainnya sehingga dapat berjalan dalam perangkat.

 

  • Flash stock recovery.

Recovery yaitu bawaan pabrik yang penggunaan nya terbatas,hanya bisa melakukan tindakan yang tidak mengakibatkan kerusakaan pada HH.

 

  • Flash custom recovery.

Custom recovery merupakan sebuah program yang dibuat untuk melaksanakan perintah tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh Stock Recovery.

 

  • Flash kernel.

Kemel adalah suatu program atau baris kode yang memfungsikan dirinya mengatur segala permintaan Input dan Output dari perangkat Lunak yang nantinya diterjemahkan ke dalam instruksi khusus oleh CPU. Dalam dunia Komputer, Kernel merupakan basic atau dasar dari Operating Syetem yang nanti dijalankan.

 

  • Root Samsung Galaxy.

Root merupakan proses untuk membuka semua akses sistem Android agar kita dapat mengelola perangkat dengan sepenuhnya.

Persiapan untuk menggunakan Odin

Jadi jika Anda berencana untuk menginstal Stock ROM atau Custom Recovery menggunakan Odin. Maka ini adalah sejumlah hal yang harus anda persiapkan.

  1. Perangkat Samsung Android.
  2. Odin.
  3. Instal driver USB Samsung atau Instal KIES di sistem Anda.
  4. Kabel USB.
  5. File firmware.
  6. Cadangkan data.

 

Cara menggunakan Odin

  Download Odin ke komputer.

  Kemudian ekstrak file zip.

  Ada beragama ekstensi file, seperti .dll, .ini dan exe.

  Klik file ekstensi .exe untuk membuka Odin.

  Kini boot Samsung ke Mode Download lalu hubungkan ke komputer.

  Lalu klik PDA / AP untuk unggah file firmware ke Odin.

  Selanjutnya klik tombol Start.

  Tunggu proses flash firmware hingga selesai hingga Odin menampilkan pemberitahuan PASS berwarna hijau

 

Dampak menggunakan Odin

Perlu di ingat menggunakan Odin berpotensi brick handset Samsung. Namun secara umum menggunakan Odin adalah aman, dan telah banyak yang melakukan aktivitas flashing stock ROM menggunakan Odin[4].

Namun ada juga potensi berbahaya jikalau mengunggah file firmware yang salah atau terganggu saat terjadi proses instalasi menggunakan Odin, hasilnya handset Samsung tidak dapat boot.

Menggunakan Odin untuk root perangkat Samsung juga berdampak pada batalnya garansi perangkat. Selain itu jika menginstall sebuah ROM baru di Samsung, maka ada kemungkinan kehilangan semua data pengguna dan sekaligus aplikasi.

 

 

"BL", "AP", "CP", dan "CSC" pada Odin

BL (Bootloader)

Bootloader adalah sebuah kode yang harus dieksekusi sebelum Sistem Operasi (OS) mulai berjalan. Konsep bootloader bersifat universal untuk hampir semua jenis OS yang sistemnya tertanam di PC, laptop, smartphone atau jenis perangkat yang lain. Pada dasarnya, bootloader adalah paket petunjuk untuk booting kernel sistem operasi dan kebanyakan dari mereka memiliki debugging atau lingkungan modifikasi sendiri-sendiri. Berhubung bootloader akan dimulai sebelum setiap software dari perangkatmu, maka hal itu membuat bootloader menjadi spesifikasi tertentu bagi suatu prosesor dan setiap motherboard pasti memiliki bootloadernya masing-masing. Inilah mengapa semua ponsel Android memiliki pengembangan Custom ROM yang berbeda-beda akibat banyaknya varian dari prosesor hardware yang hadir pada perangkat Android. Lain halnya dengan iDevices yang berjalan di iOS yang akan berbagi spesifikasi hardware yang sama sehingga kamu mungkin tidak akan melihat banyaknya varian pada booloader iOS.

 

AP (Application Processor atau PDA)

Prosesor aplikasi seluler adalah sistem pada chip (SoC) yang dirancang untuk mendukung aplikasi yang berjalan di lingkungan sistem operasi seluler.

Prosesor aplikasi seluler menyediakan lingkungan operasi mandiri yang memberikan semua kemampuan sistem yang diperlukan untuk mendukung aplikasi perangkat, termasuk manajemen memori, pemrosesan grafis, dan dekode multimedia.

Prosesor aplikasi seluler mungkin independen dari prosesor khusus lainnya di perangkat seluler yang sama, seperti prosesor pita dasar (komunikasi nirkabel) telepon.

Beberapa vendor membuat prosesor aplikasi seluler mereka sendiri. Vendor lain membeli prosesor aplikasi seluler mereka, menggunakannya sebagai komponen pabrikan peralatan asli (OEM). Misalnya saja prosesor aplikasi mobile Qualcomm Snapdragon yang terdapat di banyak ponsel pintar yang menggunakan Snapdragon untuk menjalankan sistem operasi Android dan aplikasi Android. Dengan cara ini, setiap produsen ponsel tidak perlu mengembangkan prosesor aplikasi selulernya sendiri (meskipun mereka bisa); pendekatan ini mengurangi biaya bill-of-material (BoM) dan memungkinkan untuk mengembangkan elektronik konsumen "pintar" berbiaya rendah.

                Berbagai macam perangkat seluler berisi prosesor aplikasi seluler, termasuk ponsel berfitur, smartphone, tablet, eReader, netbook, perangkat navigasi otomotif, dan konsol game.

 

CP (Core Processor)

Setiap ‘core’ pada CPU memiliki sebuah cpu (central processing unit) dan merupakan bagian dari sebuah CPU yang bekerja. Misalnya, sebuah chip dual-core mungkin terlihat seperti chip single-core, namun sebenarnya memiliki 2 buah CPU (perangkat pengolah) di dalamnya.

CPU tambahan pada sebuah chip memungkinkan komputer untuk menjalankan fungsi multi-tasking. Kamu bisa bandingkan kecepatan sebuah komputer single core dengan dual core agar dapat lebih memahami hal ini.

Dengan CPU tambahan, komputer akan lebih responsif ketika melakukan multi-tasking, seperti browsing sambil extract file. Pada chip single-core kedua proses ini dijalankan bersamaan oleh CPU yang sama, sedangkan pada chip dual-core, proses ini dibagi untuk masing-masing CPU, sehingga proses berjalan lebih cepat dan tidak terlalu membebani masing-masing CPU. Hasilnya, komputer menjadi lebih responsif ketika menjalankan 2 proses yang berbeda tersebut.

 

CSC (Kustomisasi Perangkat Lunak Konsumen)

file yang dapat dipercaya dari Microsoft. Program tidak memiliki jendela yang terlihat. csc.sys tampaknya merupakan file terkompresi. Oleh karena itu peringkat keamanan teknisnya adalah 0% berbahaya .